Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Profil

 Kelompok PHB 5 XIPS2 Anggota: 1. Kevin /08 2.Casey Clarisa.S. / 03 3.Leonardus Cliffton.L. / 16 4.Mas Roro Grace Kezia cahyani Christanto / 19    

Sejarah Kota Pontianak

Gambar
Sejarah Kota Pontianak sumber:OSC,Medcom.id(diakses 26 September 2021) Kota Pontianak berasal dari bahasa melayu yang dipercaya ada kaitannya dengan kisah syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu kuntilanak ketika dia menyusuri Sungai Kapuas.  Menurut kisahnya, Syarif Abdurahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, karenanya disanalah wilayah kesultanannya didirikan, peluru meriam itu jatuh tidak jauh dari persimpangan sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang kini dikenal sebagai nama Kampung Beting. Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan ...

Kondisi Geografis di Pontianak

Gambar
  Kondisi Geografis Kota Pontianak Gambar 1:Peta Wilayah Administrasi Kota Pontianak Sumber :wwwkompas.com diakses pada tanggal 10 September 2021 Kota Pontianak merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Barat, dimana luas keseluruhan wilayahnya mencapai 107,82 Km 2 .  Secara administrasi Kota Pontianak dibagi menjadi 6 (enam) Kecamatan dan 29 (dua puluh sembilan) Kelurahan, dimana Kecamatan di Kota Pontianak yang mempunyai wilayah terluas adalah Kecamatan Pontianak Utara (34,52 persen), diikuti oleh Keca ma tan Pontianak Barat (15,25 persen), Kecamatan Pontianak Kota (14,39 persen), Kecamatan Pontianak Tenggara (13,75 persen), Kecamatan Pontianak Selatan (13,49 persen) dan Kecamatan Pontianak Timur (8,14 persen). Kota Pontianak terletak di delta Sungai Kapuas yang Jenis tanahnya sebagian besar berupa gambut bekas endapan lumpur sungai Kapuas atau tanah lunak. Tanah lunak adalah tanah yang tidak memiliki daya dukung yang cukup untuk menahan beban yang diberikan di atasnya, sehing...

Istana Keraton Kadariah

Gambar
            Keraton Kadriah Pontianak Sumber:pontianaktribunnews.com(Diakses 26 September 2021)                        Keraton Kadariah (Keraton Qadriah) adalah istana Kesultanan Pontianak yang dibangun pada dari tahun 1771 sampai 1778 masehi.Istana Kraton Kadriah merupakan salah satu bangunna yang menjadi bukti berdirinya kota Pontianak pada tahun 1771 oleh sultan Syaruf Abdurahham Alkadrie.Keraton Kadriah ini sudah berusia kurang lebih 300-an tahun.Kraton ini terletak di keluarahaan dalam Bugis,Kecamatan Pontianak Timur,Kota Pontianak.Kraton Kadriah ini memiliki bangunan yang megah dan berdiri di tepi Sungai. Keraton Kadariah memiliki bangunan yang megah bertingkat tiga berukuran 60×25 meter. Keraton ini terletak di lahan seluas 25×100 meter, bangunan dari kayu belian ini didominasi warna kuning. Dalam tradisi Melayu, warna kuning melambangkan suatu kewibawaan dan ketinggian budi p...

Tugu Kathulistiwa Pontianak

Gambar
   Tugu Kathulistiwa          Sumber: https://borneo24.com/traveling/tugu-khatulistiwa-sejarah-kota-pontian (diakses 26 september 2021)      Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat..Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak. Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat.Tugu ini terletak di garis lintang nol derajat bumi, garis yang tepat membelah bumi bagian selatan dan bagian utara.              Sejarahnya semua bermula pada 1928, ketika rombongan ekspedisi internasional dari Belanda tiba di Pontianak. Tujuan mereka adalah menetapkan titik khatulistiwa di kota tersebut. Di tahun yang sama, dibangunlah Tugu Khatulistiwa yang berbentuk tonggak dan tanda panah di atasnya. Pada 1930, tugu tersebut ...

Sektor Pariwisata Sungai Kapuas di Pontianak

Gambar
            Sektor Pariwisata Sungai Kapuas di Pontianak          Sumber Gambar:Kalimantan-Bisnis.com Lokasi strategis Pontianak yang dilalui oleh sungai terpanjang di Indonesia yaitu sungai Kapuas membuat Kota Pontianak menjadi tujuan objek para wisatawan turis local maupun mancanegara.Lokasi Pontianak yang dilalui oleh sungai Kapuas ini membuat para wisatawan tertarik untuk menikmati keindahan alam sungai Kapuas.Di pinggiran sungai Kapuas Pontianak terdapat wisata yang menyediakan jasa untuk mengelilingi Sungai Kapuas dengan menggunakan kapal atau perahu.Para pengunjung atau wisatawan dapat secara langsung  mengelilingi sungai Kapuas dengan melihat dan memandang keindahaan Sungai Kapuas.Untuk tarif biaya menaiki perahu mulai dari Rp.10.000/Orang.Selain menyediakan perahu,terdapat juga kapal yang dapat menngangkut puluhaan orang.Pemerintah kota turut serta membantu mengelola dan mendukung kegiatan dari sektor pariwisata i...

Festival Meriam Karbit di Pontianak

Gambar
                 Meriam Karbit di Pontianak                          Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idulfitri di Kota Pontianak. Meriam tersebut terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran diameter antara 50 - 70 centimeter dan panjang kisaran 5 hingga 6 meter. Untuk membunyikannya, dibutuhkan bahan bakar berupa karbit. Kemudian terdapat lubang pada bagian meriam untuk tempat menyulutkan api hingga menghasilkan bunyi yang menggelegar. Sumber : PemerintahKotaPontianak ( https://www.pontianakkota.go.id/pontianak-hari-ini/berita/Dentuman-Meriam-Karbit,-Tradisi-Warga-Sambut-Lebaran ) diakses 26 september 2021.                       Menurut  sebagian para ahli sejarah festival ini muncul saat pertama kali  raja pertama Ponti...

Wisata Religi di Pontianak

Gambar
                      Destinasi Wisata Tempat Ibadah.     1.Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak,          Gereja Katedral  Santo Yosef  merupakan gereja katedral yang paling terbesar se asia tenggara.Gereja ini terletak di jalan Patimura no.195 Darat Sekip Pontianak kota.Bagi para wisatawan yang beragama Katholik dapat berkunjung dan beribadah di Gereja Katedral Santo Yusuf ini.Gereja Katedral ini dapat menampung sekitar 1700 jemaah.Gereja ini dikelola oleh paroki dari gereja roma di pusat keuskupan agung Pontianak Pusat Gambar Gereja Katedral Santo Yusuf (sumber:wikipedia.com)                     2.Masjid Jami           Masjid Jami' Pontianak atau yang sering dikenal juga dengan nama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman adalah masjid tertua dan terbesar di Kota Pontianak, Provinsi Kalimanta...

Sejarah Asal Usul Etnis Tionghoa di Pontianak

Gambar
         Sejarah Asal Usul Etnis Tionghoa di Pontianak Gambar Etnis Tionghoa di Pontianak(sumber:suarakalbar.id diakses pada 25 September 2021)                              Sejarah Kota Pontianak tidak lepas dari kedatanggan warga Tionghoa atau China.   Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mary Somers Heidhues dalam bukunya Penabang Emas, Petani dan Pedagang di “Distrik Tionghoa” Kalimantan Barat, orang-orang Tiongkok telah menyebar melalui selat malaka dan Nusantara sejak abad ke-3.Karena kondisi geografis Pontianak yang sangat strategis,Pontianak dilalui oleh jalur perdaganngan Dunia melalui jalur laut.   Gambar Peta Jalur Sutra (Sumber:wwwkompas.com.diakses pada 10 September 2021)                Kebanyakaan orang Tionghoa atau China menyebar keseluruh wilayah nusantara termasuk Kota Pontianak dengan tujuan untuk berd...

Peristiwa Mangkuk Merah

Gambar
          Peristiwa Mangkuk Merah /Pembantaian Rakyat Keturunan Etnis Tionghoa             Hubunggan harmonis antar warga Dayak dengan keturunan etnis Tionghoa sempat sirna saat terjadinya   Peristiwa Mangkuk Merah 1967 .Peristiwa Mangkuk Merah 1967 adalah peristiwa penyerangan yang disertai pembunuhan dan pengusiran yang dilakukan oleh suku Dayak terhadap permukiman warga etnis Tionghoa di pedalaman Kalimantan Barat pada akhir tahun 1967.   Peristiwa Mangkuk Merah 1967 yang sangat kental dengan nuansa politik ini dipicu oleh serangkaian rekayasa pembunuhan sejumlah tokoh Dayak dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menuduh pelakunya adalah PGRS/Paraku dan etnis Tionghoa merupakan penyokong mereka. Peristiwa ini terjadi karena adanya suatu adu domba yang dilakukan oleh angkatan militer Indonesia atau TNI yang menuduh warga etnis keturunan Tionghoa pro-komunis         ...

Hubunggan Harmonis Antar Suku Dayak dan Tionghoa Setelah Berlangsung nya Peristiwa Mangkuk Merah

Gambar
  Hubunggan Harmonis Antar Suku Dayak dan Tionghoa Setelah Berlangsung nya Peristiwa Mangkuk Merah Peristiwa Mangkok Merah menyebabkan kondisi sosial-ekonomi yang cukup buruk di masa awal Orde Baru di Kalimantan Barat termasuk di Pontianak.Banyak diantara pengungsi keturunan Cina atau Tioghoa yang memilih untuk tinggal di kota Pontianak dan sebagian lainnya hidup di pinggiran kota Singkawang.Kebanyakan dari mereka keturuan etnis Tioghoa bekerja menjadi petani-petani kecil dan berkebun di kota Pontianak dan banyak juga diantaranya yang bekerja sebagai nelayan dan buruh kasar. Saat terjadinya peristiwa mangkuk merah,tidak semua orang suku Dayak percaya dengan isu yang tidak benar yang disebar luaskan oleh pihak Militer saat itu.Beberapa diantara nya masih ada orang suku Dayak asli yang sadar bahwa Suku nya sedang di adu domba oleh pihak Militer Indonesia.Saat terjadi persitiwa mangkuk merah terdapat beberapa warga asli suku Dayak yang menyelamatkan warga keturunan Tionghoa.Hingga s...