Kondisi Geografis di Pontianak

 Kondisi Geografis Kota Pontianak


Gambar 1:Peta Wilayah Administrasi Kota Pontianak
Sumber :wwwkompas.com diakses pada tanggal 10 September 2021

Kota Pontianak merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Barat, dimana luas keseluruhan wilayahnya mencapai 107,82 Km2.  Secara administrasi Kota Pontianak dibagi menjadi 6 (enam) Kecamatan dan 29 (dua puluh sembilan) Kelurahan, dimana Kecamatan di Kota Pontianak yang mempunyai wilayah terluas adalah Kecamatan Pontianak Utara (34,52 persen), diikuti oleh Kecamatan Pontianak Barat (15,25 persen), Kecamatan Pontianak Kota (14,39 persen), Kecamatan Pontianak Tenggara (13,75 persen), Kecamatan Pontianak Selatan (13,49 persen) dan Kecamatan Pontianak Timur (8,14 persen). Kota Pontianak terletak di delta Sungai Kapuas yang Jenis tanahnya sebagian besar berupa gambut bekas endapan lumpur sungai Kapuas atau tanah lunak. Tanah lunak adalah tanah yang tidak memiliki daya dukung yang cukup untuk menahan beban yang diberikan di atasnya, sehingga sering terjadi masalah atau kesulitan dalam pembangunan infrastruktur pada tanah lunak.Kota ini juga dikenal dengan nama Kuntien oleh etnis Tionghoa di Pontianak dan identik sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Di utara kota ini tepatnya Siantan, terdapat sebuah Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada titik yang dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu, Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas, yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia serta Sungai Landak. Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang membelah kota disimbolkan di dalam logo Kota Pontianak. (Bappeda Kota Pontianak, 2021).

Kota Pontianak secara geografis berada pada 00 02’ 24” Lintang Utara sampai dengan 00 05’ 37” Lintang Selatan dan 1090 16’ 25” Bujur Timur sampai dengan 1090 23’ 01” Bujur Timur. Berdasarkan garis lintang, maka Kota Pontianak dilalui garis khatulistiwa. Karena terletak di Lintasan Garis Khatulistiwa, maka Kota Pontianak dijuluki sebagai Kota Khatulistiwa atau Kota Equator.

Secara geografis , wilayah Kota Pontianak berdekatan dengan beberapa pusat pertumbuhan Regional yaitu Batam, Pekanbaru, Natuna, Jakarta, Balikpapan, Pangkalan Bun. Kota Pontianak letaknya juga tidak jauh dari Negara Asean yang cukup berkembang seperti Malysia, Brunei Darussalam dan Singapura. Bahkan Kota Pontianak berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak Malaysia, sehingga menjadi beranda terdepan Negara Indonesia dalam berinteraksi langasung dengan tetangga Malaysia.


Gambar 2 Sungai Kapuas

Sumber : http://www.bwskal1.or.id/index.php/2021/02/25/uniknya-das-kapuas/

Adapun batas wilayah admininstrasi Kota Pontianak meliputi kawasan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Bagian Selatan : Desa Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya dan Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya

Bagian Timur    : Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya dan Desa Kuala Ambawang Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya

Bagian Barat     : Desa Pal IX dan Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya

Bagian Utara     : Desa Wajok Hulu Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak dan Desa Mega Timur dan Desa Jawa Tengah Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya.

 Sedangkan jika dilihat dari batas wilayah masing-masing Kecamatan dengan wilayah Kabupaten adalah sebagai berikut :

  • Kecamatan Pontianak Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya dan (Desa Sungai Raya), Kecamatan Sungai Kakap (Desa Punggur Kecil)
  • Kecamatan Pontianak Timur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya (Desa Kapur) Kecamatan Sungai Ambawang (Desa Kuala Ambawang)
  • Kecamatan Pontianak Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Desa Pal IX) & (Desa Sungai Rengas)
  • Kecamatan Pontianak Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantan (Desa Wajok Hulu) Kecamatan Sungai Ambawang (Desa Kuala Ambawang) (Desa Mega Timur) & (Desa Jawa Tengah)
  • Kecamatan Pontianak Kota berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Desa Pall IX) & ( Desa Punggur).

Kota Pontianak terletak di Delta Sungai Kapuas dengan kontur topografis yang relatif datar dengan ketinggian permukaan tanah antara berkisar antara 0.1 s/d 1.5 meter diatas permukaan laut. Dengan ketinggian permukaan wilayah tersebut, maka kota Pontianak sangat dipengaruhi oleh pasang surut air sungai sehingga mudah tergenang.  Ketinggian air dari permukaan tanah pada saat banjir di wilayah kota rata-rata50 cm. Pada pengamatan pasang surut melalui alat ukur ( pada koordinat 00 00’5” LU dan 10902’20” BT) diperoleh titik pasang tertinggi sebesar 2,42 meter, titik pasang terendah sebesar 0,07 meter dan muka laut rata-rata maksimal 0,89 meter).  Kota Pontianak terbelah menjadi tiga daratan dipisahkan oleh Sungai Kapuan Besar, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak dengan lebar 400 meter, kedalaman antara 12 sampai dengan 16 meter, sedangkan cabangnya mempunyai lebar sebesar 250 meter. Sungai ini selain sebagai pembagi wilayah fisik kota juga berfungsi sebagai pembatas perkembangan wilayah yang mempunyai karakteristik berbeda. Kurangnya jaringan penghubung yang dapat mengkoneksikan antar ketiga bagian wikayah Kota Pontianak menyebabkan wilayah kota seperti terkotak-kotak dengan fungsi dan perkembangan yang berbeda-beda sehingga infrastruktur pendukungnya seperti jaringan jalan dan jembatan sangat berperan dalam mengimbangi perkembangan wilayah kota.

Meninjau dari perkembangan jumlah penduduk dalam kurun waktu 4 (satu) tahun terakhir periode 2008 s/d 2011, Kecamatan Pontianak Barat adalah kecamatan dengan penduduk terbanyak yaitu sebesar 478,981 jiwa, kemudian diikuti oleh Kecamatan Pontianak Utara sebanyak 443,820 jiwa, Kecamatan Pontianak Kota sebesar 432,628 jiwa, lalu Kecamatan Pontianak Selatan sebesar 329.224 jiwa, dan Kecamatan Pontianak Timur sebesar 307.003 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Pontianak Tenggara dengan jumlah sebesar 173.165 jiwa.

 

Kondisi geologi  di Kota Pontianak termasuk ke dalam kategori wilayah peneplant dan sedimen alluvial yang secara fisik merupakan jenis tanah liat. Jenis tanah ini berupa gambut bekas endapan lumpur sungai Kapuas. Dengan kondisi tersebut, tanah yang ada sangat labil dan mempunyai daya dukung sangat rendah.  Kondisi geologi di Kota Pontianak terdiri dari jenis batuan endapan Alluvium dan Litoral yang masing-masing memiliki karakteristik sedikit berbeda. Batuan endapan Alluvium tersusun dari sediment, clastic dan alluvium dan merupakan hasil dari endapan terrestrial alluvium. Sedangkan batuan endapan litoral tersusun dari sediment, clastic dan fine dan merupakan hasil dari endapan litoral dan estuary. Dari tabel dapat dilihat bahwa sebagaian besar wilayah kota tersusun dari formasi jenis batuan alluvial, hanya bagian Pontianak Utara yang sebagian wilayahnya tersusun dari formasi tanah litoral.


Jenis-jenis tanah disepanjang sungai-sungai merupakan pengendapan yang menghasilkan daerah tropaquent dibarengi dengan tropofluevent dan dalam kondisi tersaturasi permanen fluvaquentTropofluevent danfluvaquent berasal dari endapan akresi baru dari berbagai komposisi dan bentuk termasuk materi organik. Sabuk tropaquent melebar ke arah selatan mencapai pusat Kota Pontianak dan sungai Kapuas di dekatnya.  Jenis tanah di Kota Pontianak terdiri dari jenis tanah Organosol, Gley, Humus dan Aluvial dengan karateristik masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya. Pada wilayah tanah yang bergambut ketebalan gambut dapat mencapai 1 – 6 meter, sehingga menyebabkan daya dukung tanah yang kurang baik apabila  diperuntukkan untuk mendirikan bangunan besar ataupun untuk menjadikannya sebagai lahan pertanian.

Sumber : www.pontianakkota.bps.go.id

                Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk Kota Pontianak menyebar di enam kecamatan dengan tingkat kepadatan yang tidak merata. Kecamatan terpadat adalah Kecamatan Pontianak Timur dengan luas geografis hanya 7,14 persen namun dihuni oleh 14,85 persen penduduk. Kecamatan terjarang adalah Kecamatan Pontianak Tenggara yang luas geografisnya 13,19 persen dan dihuni oleh 8,09 persen penduduk.  Rata-rata kepadatan penduduk di Kota Pontianak tahun 2010 sebesar 5.146 jiwa perkilometer persegi. Kecamatan Pontianak Timur sebagai kecamatan terpadat, kepadatan penduduknya sebesar 9.382 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan penduduk di Kecamtan Pontianak Tenggara sebagai kecamatan terjarang penduduknya sebesar 3.154 orang per kilometer persegi

           

        Sumber Referensi:

        Bappeda, 2020, Kondisi Geografis Kota Pontianak, https://www.pontianakkota.go.id/tentang/geografis (diakses 26 September, 2021).

BPS, 2021, Kota Pontianak dalam Angka, https://pontianakkota.bps.go.id/subject/153/geografi.html#subjekViewTab3, (diakses 26 Desember 2021).

Naim, Dkk., 2016, Pemetaan Zonasi Geoteknik di Kota Pontianak Berdasarkan Data Konsistensi dan Sifat-Sifat Tanah dengan Sistem Informasi Geografis, Jurnal, Pontianak, Fakultas teknik               Sipil Universitas Tanjung Pura.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potensi Sumber Daya Alam Pontianak

Istana Keraton Kadariah