Festival Meriam Karbit di Pontianak
Meriam Karbit di Pontianak
Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idulfitri di Kota Pontianak. Meriam tersebut terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran diameter antara 50 - 70 centimeter dan panjang kisaran 5 hingga 6 meter. Untuk membunyikannya, dibutuhkan bahan bakar berupa karbit. Kemudian terdapat lubang pada bagian meriam untuk tempat menyulutkan api hingga menghasilkan bunyi yang menggelegar.
Sumber :
PemerintahKotaPontianak (https://www.pontianakkota.go.id/pontianak-hari-ini/berita/Dentuman-Meriam-Karbit,-Tradisi-Warga-Sambut-Lebaran)
diakses 26 september 2021.
Menurut sebagian para ahli sejarah festival ini muncul saat pertama kali raja pertama Pontianak Syarif Abdurrahman Alkadrie ketika seedang mau membuka lahan untuk bertempat tinggal di Pontianak sempat diganggu hantu-hantu. Lalu Sultan kemudian memerintahan pasukannya mengusir hantu-hantu itu dengan menembakan meriam. Pontianak sebenarnya adalah sebuah kota yang memiliki hantu kuntilanak.Karena pada dasarnya pontianak berasal dari kata Bunting dan anak. atau dalam bahasa malaysianya adalah Buntinganak.
Seiring dengan berjalan nya waktu,Festival Meriam Karbit dilakukan oleh masyarakat Kota Pontianak, untuk menyemarakkan bulan Ramadan, menyambut datangnya Lailatul Qadar dan hari raya Idul Fitri. Meriam menjadi penanda atas datangnya 1 Syawal di Kota Pontianak. Pada zaman dahulu saat Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie menyusuri aliran sungai Kapuas untuk menyebarkan agama Islam, Sultan melintas di pintu anak sungai, yakni sungai Landak dan sungai Kapuas, atau disebut juga Tanjung Besiku.
Di kawasan itu, sultan mendapati sebuah sarang bajak laut, yang sedang merampok. Sultan lalu menugaskan anak buahnya untuk menembaki kapal-kapal bajak laut tadi dengan Meriam. Pontianak yang menyeramkan. Menurut legenda, hantu Pontianak tersebut dimaknai dengan seorang wanita berambut panjang, wajahnya cantik, mulutnya berdarah-darah, belakangnya bolong.Hantu hantu yang melintas di antara pintu anak sungai itulah disebut hantu anak, jadi orang-orang atau penduduk Pontianak menamakan hantu pintu anak menjadi hantu kuntilanak.
Sumber:https://kumparan.com/hipontianak/tradisi-meriam-karbit-cara-warga-pontianak-sambut-idulfitri-1rDCOczAr69/2
Komentar
Posting Komentar